Karakteristik obligasi

Ketahui Karakteristik Obligasi, Sebelum Melakukan investasi

Secara umum karakteristik obligasi adalah sama, tetapi setiap obligasi memiliki karakteristik kontraktualnya sendiri. Seperti kebanyakan obligasi korporasi ada ketentuan untuk pelunasan lebih awal, meskipun beberapa persyaratan pelunasan tertentu mungkin berbeda dari satu obligasi ke obligasi lainnya.

Demikian juga, beberapa obligasi dapat dijaminkan dengan dana tertentu yang harus dikembalikan kepada pemegang obligasi jika penerbitnya ditemukan wanprestasi, sedangkan obligasi lain tidak memiliki jaminan wanprestasi tersebut.

Perbedaan persyaratan kontrak serta kekuatan dasar keuangan yang menjadi dasar penerbit obligasi menyebabkan perbedaan harga, risiko, dan pengembalian yang diharapkan dari obligasi. Untuk itu, apabila kamu hendak melakukan investasi pahami dahuli karakteristik obligasi yang ada dalam suatu perusahaan.

Enam Karakteristik Obligasi

Baikalah, tanpa perlu panjang lebar mari simak ulasan admin dibawah ini mengenai karakter obligasi yang sering ditemukan ketika hendak melakukan investasi. Jangan sampai kamu terlewatkan ulasan admin pada artikel ini ya. Berikut beberapa karakteristik obligasi diantaranya adalah :

1. Nilai Nominal ( Par Value )

Nilai nominal obligasi adalah properti obligasi, yang nilainya mencerminkan jumlah uang yang dipinjam perusahaan dan berkomitmen untuk membayar kembali pada saat jatuh tempo. Jangan salah membaca nilai obligasi yang ada pada property tersebut. Untuk menghindarkan kamu dalam kerugian yang besar.

2. Suku Bunga Kupon (Coupon Interest Rate)

Tingkat bunga kupon adalah pembayaran kupon yang dibagi dengan nilai nominal. Sehingga pembayaran telah ditentukan ketika obligasi diterbitkan sebelumnya dan bunga kupon akan tetap berlaku selama obligasi tersebut masih ada.

Saat menerbitkan obligasi, pembayaran kupon harus ditetapkan pada tingkat tertentu sehingga investor mungkin tertarik untuk membeli obligasi atau mendekati nilai nominalnya.

Namun, dalam beberapa kasus pembayaran kupon obligasi dapat berubah dari waktu ke waktu atau dapat disebut obligasi dengan suku bunga mengambang. Ada beberapa karakteristik obligasi yang  tidak membayar kupon sama sekali, tetapi ditawarkan kurang dari nilai nominalnya dan menjamin peningkatan modal sebagai imbalan pendapatan bunga.

3. Tenggat Waktu ( Due Date )

Pada umumnya obligasi memiliki tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan sebelumnya, Di mana nilai nominal harus dilunasi sesuai data yang tertera. Tanggal jatuh tempo sudah ditentukan ketika obligasi tersebut pertama kali diterbitkan oleh perusahaan, Bisa saja kurun waktu 15 hingga 20 tahun.

4. Ketentuan Pengembalian Uang (call provision)

Klausul penebusan adalah ketentuan kontrak obligasi yang dapat memberi wewenang kepada penerbit untuk membeli kembali obligasi. Prosedur pembelian kembali obligasi didasarkan pada berbagai kondisi yang ditetapkan sebelum jatuh tempo waktu normal.

Karakteristik obligasi ini memiliki ketentuan penebusan yang dapat memberikan opsi kepada penerbit untuk melakukan penebusan. Umumnya, klausul penebusan ini mengharuskan penerbit untuk membayar dengan jumlah yang lebih besar dari nilai nominalnya untuk menebus obligasi.

Jumlah tambahan ini disebut premi penebusan. Kondisi dalam kontrak obligasi dapat ditentukan dengan mengurangi premi penebusan secara bertahap saat obligasi mendekati jatuh tempo.

Misalnya, sebuah perusahaan menjual obligasi ketika suku bunga tinggi. Jika penerbitan ini dapat dibatalkan, perusahaan kemudian dapat menjual dan juga menawarkan pengembalian lebih rendah bahkan jika suku bunga diturunkan.

Perusahaan kemudian dapat menggunakan hasil dari penjualan untuk mengimbangi tingkat bunga yang lebih tinggi untuk menurunkan biaya bunga. Proses ini biasa disebut dengan proses pengembalian. Oleh karena itu, hak penebusan merupakan hak yang sangat berharga bagi perusahaan.

Namun, ini akan dianggap berbahaya bagi investor jangka panjang. Karena mereka harus menginvestasikan kembali jumlah yang mereka terima. Sehingga, suku bunga penerbitan obligasi baru akan lebih tinggi daripada suku bunga obligasi baru yang tidak dapat ditebus.

5. Menjaminkan ( Warrant )

Warant adalah opsi yang memungkinkan pemegang obligasi untuk membeli saham dengan harga yang telah ditentukan, sehingga memberikan keuntungan modal jika harga saham naik. Karakteristik Obligasi yang diterbitkan dengan warant akan menawarkan tingkat kupon yang lebih rendah daripada obligasi biasa.

6. Obligasi Yang Dapat Dikonversi (Convertible Bond)

Obligasi konversi adalah jenis obligasi yang dapat ditukar dengan saham biasa dari perusahaan penerbit, tergantung pada kapasitas pemegang obligasi. Karakteristik obligasi konversi ini, memiliki tingkat kupon yang lebih rendah daripada hutang non-konversi dengan risiko kredit yang sama.

Baiklah demikian dulu penjelasan dari admin mengenai karakteristik obligasi yang perlu kamu pahami dan ketahui. Semoga artikel diatas dapat menambah dan meningkatkan wawasan kamu serta memberikan manfaat dalam cara investasi yang lebih aman kedepanya. Salam cuan, terimakasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *